Trilogy of West Papua Nation-State
- YAHWEH is the Creator of ancestors of all Melanesians in West Papua;
- Live in harmony is the complete self-actualization as the purpose of the existence of all communities of beings.
- The Natural Law of Balance is a Melanesian wisdom, inherited from our ancestors that should be conserved and promoted for justice and peace in the world.
Green State Vision is presenting the Kingdom of God into this planet Earth, particularly in this Isle of New Guinea.
Falsafah ke-Melanesia-an
Trilogi Negara West Papua: Allah, Adat dan Alam
- YAHWEH adalah Pencipta moyang bangsa Papua
- Kehidupan yang harmonis adalah aktualisasi diri yang paling sempurna sebagai tujuan akhir eksistensi segenap komunitas makhluk;
- Hukum Keseimbangan ialah kearifan Melanesia, warisan nenek-moyang bangsa Papua yang wajib dipertahankan dan dipromosikan bagi keadilan untuk perdamaian dunia.
Green State Vision: yaitu menghadirkan kerajaan Allah di muka bumi.
Green State Vision ialah sebum realitas masa depan yang kami yakini dan kleim pada masakini, yang dihadirkan sebagai kenyataan dan pengalaman hidup bangsa Papua yang dinantikan dan diperjuangkan, yaitu suatu kehidupan yang harmonis berdasarkan hukum keseimbangan alam, dan kedamaian sejati berdasarkan penghargaan yang berkeadilan terhadap perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan,; di mana Hakim Maha Agung dan Raja Damai memerintah semesta alam sepanjang masa.
Puncak aktualisasi diri yang sesungguhnya dari setiap pribadi dan kelompok makhluk ialah keselaran hidup (harmony in living)
Harmony in living inilah
Kami bangsa Papua ras Melanesia di West Papua dengan ini mengakui bahwa YAHWEH adalah Pencipta moyang bangsa Papua, sebagai awal dań akhir dari setiap dań segala-sesuatu
Other Melanesian Wisdom
1. One People - One Soul (Weest Papua motto)
2. One Spirit, One Peoples, One Soul. (West Papua Army Motto)
3. One People, One Soul, One Land (Dr. Ibrahim Peyon) dengan nama "Trias Tunggal Melanesia"
4. Welcome birth, eat well, love well, have something good for every person, and die a happy death (Bernard Narokobi)
0 Comments